29 Desember 2014

KEBUTUHAN saat ini bukanlah menggunakan pedang, melainkan penalah yang harus digunakan

“ANDA harus memahami betul bahwa kebutuhan saat ini bukanlah menggunakan pedang, melainkan penalah yang harus digunakan.

“Keragu-raguan terhadap Islam yang telah ditimbulkan musuh-musuh kita dan serangan yang disebabkan ilmu pengetahuan yang berbeda, telah menunjukkan kepada saya bahwa dengan bersenjatakan pena (tulisan), saya harus turun ke medan pertempuran, dan menunjukkan kepada mereka keberanian Islam serta kekuatannya yang menakjubkan.


“Saya tidak memiliki kemampuan untuk memasuki medan [pertempuran] ini, tetapi hanya karunia Tuhan yang menolong saya, dan benar-benar merupakan rahmat yang besar bagi saya karena Dia menyukai seorang yang rendah seperti diri saya untuk menjelmakan ketinggian agama ini.

“Satu kali saya menghitung tuduhan-tuduhan yang ditujukan musuh terhadap Islam, dan menurut perkiraan saya jumlahnya tidak kurang dari tiga ribu, dan jumlah ini pasti telah bertambah sekarang.

“Jangan biarkan seorang pun beranggapan bahwa Islam adalah agama yang sedemikian lemahnya sehingga menjadi sasaran tiga ribu tuduhan.

“Tidaklah demikian.

“Tuduhan-tuduhan ini diajukan oleh orang-orang bodoh dan tidak mengerti.

“Saya ingin menyampaikan, bahwa selain saya menghitung tuduhan-tuduhan ini, saya juga mempelajarinya, dan sampai pada kesimpulan, bahwa terdapat kebenaran-kebenaran unik yang tersembunyi di balik tuduhan-tuduhan ini.

“Kebenaran-kebenaran ini tidak dapat mereka lihat karena kurangnya penglihatan mereka.

“Dan sesungguhnya hal itu merupakan sunnah Tuhan, bahwa di mana pun penuduh muncul maka di sana terdapat nilai kebenaran yang besar serta rahasia ruhani.

“Saya telah ditugaskan untuk mengeluarkan harta tersebut dan menyingkirkan kotoran-kotoran tuduhan dari permata yang berkilauan.

“Tuhan sangat cemburu pada hal itu, Dia menghendaki agar ketinggian Al-Qur’ān harus disucikan dan dimurnikan dengan menyingkirkan setiap tuduhan yang telah ditimpakan oleh orang-orang yang berhati kotor.”

—Malfūzhāt I:7, London, 1984

Tidak ada komentar: