“JIKA seluruh umur ini dilewatkan di dalam pekerjaan-pekerjaan duniawi (sesaat—ed.) maka apa yang telah dikumpulkan untuk akhirat (pekerjaan-pekerjaan demi masa depan—ed.)?
“Bangunlah secara khusus untuk Tahajjud serta dirikanlah dengan penuh minat dan khusyuk.
“Dikarenakan di antara shalat-shalat itu ada pekerjaan maka akan timbul ujian.
“Pemberi rezeki adalah Allāh Ta‘ālā.
“Hendaknya dirikan shalat pada waktunya.
“Zhuhur dan Ashar kadang-kadang bisa dijamak.
“Allāh Ta‘ālā mengetahui bahwa akan ada orang-orang yang lemah (‘uzur—penerj.), untuk itulah kelonggaran ini diberikan.
“Namun kelonggaran ini tidak dilakukan untuk menjamak tiga shalat.
“Tatkala di dalam pekerjaan dan hal-hal lainnya manusia mendapat hukuman [dari pimpinan], seandainya menanggung derita itu demi Allāh Ta‘ālā, maka betapa indahnya.”
—Malfūzhāt I:6, London, 1984
Tidak ada komentar:
Posting Komentar