...JADI, seseorang yang ingin menjaga agar imannya tetap tegak, maka dia hendaknya maju dalam hal amal-amal saleh. Ini merupakan perkara-perkara rohani. Dan dampak-dampak amal-perbuatan terjadi pada akidah. Orang-orang yang melakukan perbuatan-perbuatan buruk, lihatlah mereka. Maka, akhirnya, akan diketahui bahwa mereka itu tidak beriman pada Tuhan.
Oleh karena itulah di dalam hadis dikatakan bahwa ketika pencuri melakukan pencurian maka dia bukanlah mukmin. Artinya, perbuatan buruknya telah memberikan dampak terhadap akidahnya yang benar lalu merusak akidah tersebut.
Warga Jemaat kita hendaknya banyak-banyak melakukan amal saleh. Jika kondisi mereka tetap sama seperti kondisi orang lain, maka apalah bedanya? Dan apa perlunya Allah Taala mendukung serta melindungi mereka?
Allah Taala baru akan mendukung tatkala Anda membuat-Nya senang dengan ketakwaan, kesucian, dan ketaatan sejati. Ingatlah, Dia tidak memiliki tali persaudaraan dengan siapa pun. Sekadar ucapan lidah belaka, tidak akan menimbulkan apa pun.
Ketaatan sejati merupakan suatu maut. Orang yang tidak menerapkannya, berarti dia main catur dengan Allah Taala. Yakni, tatkala keinginannya terpenuhi maka dia senang kepada Allah, dan ketika keinginannya tidak terpenuhi maka dia marah kepada Allah. Hendaknya tidak demikian sikap orang mukmin.
Cobalah renungkan jika Allah Taala selalu memberikan keberhasilan di setiap arena, dan kegagalan tidak pernah menghadang, maka tidakkah seluruh alam dapat menjadi penjunjung Tauhid? Dan apa lagi yang khusus? Oleh karena itu, orang yang tetap setia dan taat di waktu musibah, Allah Taala akan senang terhadapnya.
--Malfuuzhaat 6:366-367, London, 1984; MI20010415
16 Juli 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar