Nasihat Berkenaan Dengan Takwa
UNTUK kebaikan Jemaatku, hal yang sangat penting adalah agar diberikan nasihat berkenaan dengan takwa. Sebab, menurut orang yang berakal, hal ini adalah nyata bahwa Allah Taala tidak akan rida/senang terhadap suatu apapun selain dari pada takwa. Allah Taala berfirman: Innallaaha ma’allaziina't-taqaw wallaziina hum muhsinuun—[Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-oarang yang yang berbuat kebajikan]. (An-Naĥl : 129)
Bagi Jemaat Ahmadiyah Secara Khusus Diperlukan Takwa
Bagi Jemaat kita, secara khusus diperlukan takwa. Khususnya dengan anggapan bahwa ia telah menjalin hubungan dengan seorang yang telah menyatakan diri sebagai rasul serta masuk di dalam ikatan baiatnya, supaya mereka orang-orang yang sebelumnya tenggelam di dalam kedengkian, kebencian dan kemusyrikan atau yang benar-benar telah berkiblat kepada dunia, berhasil memperoleh keselamatan dari segala musibah itu.
Saudara-saudara mengetahui bahwa jika ada orang yang sakit—tidak peduli apakah sakit ringan atau berat—lalu penyakit itu tidak diobati serta tidak dilakukan usaha gigih untuk menyembuhkannya, maka orang yang sakit itu tidak akan sembuh.
Jika sebuah noda hitam timbul di wajah, maka timbul kerisauan: Jangan-jangan noda itu semakin berkembang sehingga membuat seluruh wajah menjadi hitam. Demikianlah halnya bahwa dosa merupakan sebuah noda hitam di dalam hati. Kemalasan-kemalasan kecil (kecendrungan untuk bersenang-senang) dapat berkembang menjadi besar. Hal-hal kecil seperti itulah merupakan noda yang berkembang sehingga akhirnya ia menghitamkan sebuah wajah.
Allah Taala Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Demikian pula ia Maha Perkasa dalam menampakkan murka-Nya serta mengadakan pembalasan. Dia melihat sebuah Jemaat di dalam pengakuan dan omong-kosong mereka terdapat segala sesuatu, sedangkan amalan mereka tidak demikian, maka amarah dan murka-Nya akan meluap. Lalu, untuk menghukum Jemaat seperti itu Dia mengajukan orang-orang kafir.
Orang-orang yang tahu sejarah mengetahui bahwa beberapa kali orang Islam dikalahkan oleh orang-orang kafir. Misalnya, Jenghis Khan dan Hulaku Khan telah membinasakan oran-orang Islam. Padahal, Allah Taala telah menjadikan dukungan dan pertolongan bagi orang-orang Islam, namun tetap saja orang-orang Islam kalah. Peristiwa-peristiwa seperti itu kadang-kadang terjadi. Penyebabnya adalah, tatkala Allah Taala melihat bahwa memang mereka menyebutkan “Lâ ilâha illa'l-Lâh” namun hati mereka berpaling ke tempat lain serta tidak tunduk. Mereka benar-benar mengarah kepada keduniawian, maka murka-Nya akan menampakkan diri.
UNTUK kebaikan Jemaatku, hal yang sangat penting adalah agar diberikan nasihat berkenaan dengan takwa. Sebab, menurut orang yang berakal, hal ini adalah nyata bahwa Allah Taala tidak akan rida/senang terhadap suatu apapun selain dari pada takwa. Allah Taala berfirman: Innallaaha ma’allaziina't-taqaw wallaziina hum muhsinuun—[Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-oarang yang yang berbuat kebajikan]. (An-Naĥl : 129)
Bagi Jemaat Ahmadiyah Secara Khusus Diperlukan Takwa
Bagi Jemaat kita, secara khusus diperlukan takwa. Khususnya dengan anggapan bahwa ia telah menjalin hubungan dengan seorang yang telah menyatakan diri sebagai rasul serta masuk di dalam ikatan baiatnya, supaya mereka orang-orang yang sebelumnya tenggelam di dalam kedengkian, kebencian dan kemusyrikan atau yang benar-benar telah berkiblat kepada dunia, berhasil memperoleh keselamatan dari segala musibah itu.
Saudara-saudara mengetahui bahwa jika ada orang yang sakit—tidak peduli apakah sakit ringan atau berat—lalu penyakit itu tidak diobati serta tidak dilakukan usaha gigih untuk menyembuhkannya, maka orang yang sakit itu tidak akan sembuh.
Jika sebuah noda hitam timbul di wajah, maka timbul kerisauan: Jangan-jangan noda itu semakin berkembang sehingga membuat seluruh wajah menjadi hitam. Demikianlah halnya bahwa dosa merupakan sebuah noda hitam di dalam hati. Kemalasan-kemalasan kecil (kecendrungan untuk bersenang-senang) dapat berkembang menjadi besar. Hal-hal kecil seperti itulah merupakan noda yang berkembang sehingga akhirnya ia menghitamkan sebuah wajah.
Allah Taala Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Demikian pula ia Maha Perkasa dalam menampakkan murka-Nya serta mengadakan pembalasan. Dia melihat sebuah Jemaat di dalam pengakuan dan omong-kosong mereka terdapat segala sesuatu, sedangkan amalan mereka tidak demikian, maka amarah dan murka-Nya akan meluap. Lalu, untuk menghukum Jemaat seperti itu Dia mengajukan orang-orang kafir.
Orang-orang yang tahu sejarah mengetahui bahwa beberapa kali orang Islam dikalahkan oleh orang-orang kafir. Misalnya, Jenghis Khan dan Hulaku Khan telah membinasakan oran-orang Islam. Padahal, Allah Taala telah menjadikan dukungan dan pertolongan bagi orang-orang Islam, namun tetap saja orang-orang Islam kalah. Peristiwa-peristiwa seperti itu kadang-kadang terjadi. Penyebabnya adalah, tatkala Allah Taala melihat bahwa memang mereka menyebutkan “Lâ ilâha illa'l-Lâh” namun hati mereka berpaling ke tempat lain serta tidak tunduk. Mereka benar-benar mengarah kepada keduniawian, maka murka-Nya akan menampakkan diri.
(Malfûzhât Jilid I, halaman 10-11)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar